Bagaimana Meng-Google Sesuatu Yang Tidak Anda Ketahui
“Jari-jemari anda akan berhenti bergerak di depan mesin pencari Google ketika anda sendiri tidak tahu bagaimana mendeskripsikan sesuatu yang baru pertama kali anda lihat. Tapi rasa ingin tahu yang berkobar-kobar akan selalu menuntun anda ke metode baru pencarian informasi”
– catatan editor –
Artikel asli dalam Bahasa Inggris oleh: Adrienne Lafrance
Ditranslasikan ke dalam Bahasa Indonesia oleh: Edy Kesuma
Dicek dan ditinjau ulang oleh: Reopan editor
Di suatu pagi di Manhattan, saya sedang dalam perjalanan menuju tempat kerja. Beberapa waktu lalu saya melihat beberapa pekerja sedang mengukur menggunakan sebuah alat yang bentuknya seperti sebuah teropong tiga kaki.

Saya sering melihat peralatan ini sebelumnya, kebanyakan waktu saya lihat berada di area konstruksi dan sedang dioperasikan oleh petugas di samping jalan. Namun saya tidak pernah mengetahui alat apa itu sebenarnya. Jadi saya menanyakan ke salah satu operatornya: Itu alat apa? Itu adalah peralatan untuk mengukur kondisi tanah, kata orang tersebut, yang membantu memetakan (mengukur jarak dan kemiringan) jalan dan untuk tujuan lainnya. Ohh, sangat mengesankan!
Dan itu memang mengesankan. Tidak hanya tentang alat itu tapi juga tentang pengetahuan baru (yang jarang) yang baru saya dapatkan. Terdapat suatu kepuasan saat jawaban yang saya cari-cari selama beberapa waktu akhirnya saya dapatkan. Ini menjelaskan kenapa situs seperti “What Is Thing Called” begitu menarik. Situs ini adalah sebuah Tumblr sederhana, yang dibuat dengan tujuan yang hampir sama seperti pada salah satu topik Reddit, dimana menonjolkan foto yang tidak jelas, terlupakan, atau teknologi ambigu lainnya. Setiap orang dapat mengkomentari foto tersebut yang akan memperjelas apa sebenarnya gambar tersebut.
Banyak hal-hal misterius adalah hal-hal yang biasa kita lihat. Ada kartu plastik yang menyerupai kartu atm yang akan kita terima ketika akan membayar bill restoran dan ada juga tiang silinder yang mencegah mobil masuk ke area pejalan kaki. Hal lainnya dapat berupa bentuk fenomena dibandingkan objek fisiknya sendiri – seperti istilah bentuk belitan kabel telepon.
Ini seperti situs forum Quora, tempat untuk saling menebak dan memberi jawaban satu sama lain – yang mana sangat berguna jika anda ingin menyebut sesuatu yang anda belum ketahui (contohnya seperti peralatan survei). Berikan pertanyaan acak pada suatu kelompok audien dan anda dapat mencocokkan jawaban orang yang tepat dengan objek yang ditanyakan, sehingga anda akan mendapatkan informasi yang anda inginkan.
Tetapi bagaimana jika anda ingin mencari informasi – diluar kapasitas yang mungkin diberikan oleh situs What is This Thing Called – yang memerlukan banyak katalog dan gambar? Coba bayangkan seperti aplikasi Shazam dalam dunia nyata, sebuah program yang tidak hanya memberi tahu tentang suatu hal, tapi juga hal lainnya yang memiliki keterkaitan. Sebagai contoh, anda ingin menemukan objek visual yang memiliki kesamaan satu sama lain – mungkin seperti informasi perbedaan harga sebuah set piring yang anda sukai di suatu restoran dan ingin membelinya untuk digunakan di rumah. Bentuk pencarian ini sebenarnya memungkinkan, namun menjadi sulit ketika anda tidak tahu apa nama objek yang ingin anda cari.
Apa yang orang-orang pikirkan tentang “pencarian gambar” saat ini belumlah sepenuhnya dapat diandalkan seperti yang kita bayangkan pada aplikasi diatas, sekalipun memiliki gudang penyimpanan gambar yang sangat besar. Hasil pencarian Google Image untuk “benda tripod yang digunakan orang-orang di area konstruksi” memberikan hasil beberapa foto peralatan survei, namun sebagian besar lainnya menunjukkan benda-benda yang tidak memiliki hubungan. Bahkan dengan pencarian Google secara terbalik, yaitu dengan mengklik kanan sebuah gambar yang memiliki opsi “search Google for this image” memberikan hasil yang lebih baik dalam menelusuri asal foto secara online dibandingkan dengan mengidentifikasi tentang apakah sebenarnya objek yang tidak diketahui itu atau seperti apa bentuknya.
Terdapat sebuah situs baru yang menyediakan fitur pencarian dengan foto atau gambar. TinEye adalah pencarian gambar secara terbalik dimana anda mengunggah foto anda dan mengeceknya di database sistem. Dan ini bekerja dengan baik untuk gambar yang sebelumnya telah diposting secara online. Pencarian tentang peralatan survei diatas, dengan cepat dan mudah ditelusuri menuju sebuah situs yang menjual peralatan tersebut. Namun TinEye tidak cukup baik mengidentifikasi gambar yang belum dilabeli metadata di dalam jaringan web. Foto dompet saya yang saya unggah memberikan hasil nol besar, dimana sebenarnya pikiran manusia mampu memahami detail benda tersebut dan menemukan kata yang tepat untuk merelasikan pencariannya.
Kemudian ada juga situs Superfish, yang menjanjikan dapat menemukan apapun dari kata-kata yang sulit untuk dideskripsikan dengan menggunakan sebuah algoritma yang mengkombinasikan pencocokan berjuta-juta gambar yang telah diunggah, dan kemudian membandingkan dan memberikan peringkat pada setiap hasilnya. Perusahaan ini memiliki aplikasi dengan kategori spesifik yang disebut “Like That” yang membantu orang-orang mengidentifikasi apa jenis dari suatu bunga, dari keturunan manakah seekor anak anjing, dan gaya furnitur yang sesuai dengan apa yang pernah mereka lihat di suatu tempat. Adalah sangat mudah mengambil lompatan pikiran dari suatu robot yang belajar tentang bagaimana anda menyukai anjing Beagle atau bunga Bouganville dengan suatu algoritma, katakanlah, algoritma yang mempelajari karakteristik seseorang berdasarkan keterkaitan kebiasaannya. Dan mungkin saja dapat dijadikan aplikasi yang mempelajari selera romantisme pasangan berdasarkan pengenalan pola visual.
Apapun bentuk aplikasinya, pencarian berdasarkan gambar akan semakin menjadi hal yang biasa sebagaimana perkembangan web yang terus berlanjut bahkan melalui media visual, dan secara khusus dimana kemampuan komputer semakin baik mengenali gambar dan membaca pola. Ini artinya ketika komputer belajar bagaimana melihat dunia, mereka akan semakin mampu menggambarkan hubungan dan menyampaikannya kepada kita yang sebelumnya belum pernah kita saksikan.