Berbincang Tentang Apple Music Bersama Edy Cue dan Jimmy Iovine

“Layanan streaming musik sepertinya sedang menjadi hit saat ini. Apple yang bisa dikatakan terlambat masuk, mulai ikut meluncurkan produknya dengan nama Apple Music. Terlepas dari hal itu, para pengguna-lah yang nantinya menilai apakah layanan ini lebih baik atau bahkan tidak lebih baik dari para kompetitornya”

– catatan editor –

Artikel asli dalam Bahasa Inggris oleh: Jim Dalrymle

Ditranslasikan ke dalam Bahasa Indonesia oleh: Edy Kesuma

Dicek dan ditinjau ulang oleh: Reopan Editor


Di suatu Senin siang, saya pergi ke Apple campus untuk bertemu Eddy Cue, Apple senior vice president of Internet Software and Service, dan Pendiri Beats, Jimmy Iovine, untuk berbincang tentang Apple Music.

Apple sedang menuju pasar layanan streaming yang sudah memiliki beberapa kompetitor. Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, Apple mengerjakan sesuatu di pasar musik yang secara de facto bukan sebagai pemimpinnya. Walaupun demikian, kompetitor tidak memiliki determinasi sebagaimana yang Apple miliki pada layanan barunya.

tentang apple music
Music in Apple

“Kami selalu memperhatikan apa yang para kompetitor kerjakan. Namun saya tidak pernah tertinggal dari para kompetitor tersebut,” kata Cue. “Saya tidak memiliki kendali atas apa yang mereka kerjakan, tetapi saya memiliki kontrol terhadap apa yang kami kerjakan. Kami menghabiskan setiap waktu dan tenaga kami, berpikir tentang apa yang akan kami bangun.”

Terdapat banyak komponen perbedaan pada Apple Music. Beberapa diantaranya sudah ada dalam iTunes, dan sisanya sudah terintegrasi dalam Beats. Itulah potongan-potongan yang perlu disatukan Apple untuk membuat Apple Music terlihat menonjol dibandingkan dengan layanan lain.

“Jika anda mendefinisikan layanan berdasarkan kenyataan bahwa terdapat 30 juta lagu yang dapat anda mainkan, mereka semua adalah sama,” kata Cue. “Tidak masalah mana yang anda gunakan. Dan harusnya tidak begitu saja, harus ada sesuatu yang lebih.”

Sehingga, itu tidak hanya sekedar jumlah lagu belaka, namun juga bagaimana layanan tersebut dihadirkan dan bagaimana memberikan lagu-lagu tersebut kepada pengguna sesuai dengan apa yang mereka inginkan, yaitu musik yang luar biasa.

“Satu hal yang kami inginkan pada Apple Music adalah sesuatu yang dalam, kata Cue. “Kami ingin anda tenggelam di dalamnya begitu anda mulai menggunakannya. Jimmy, Trent, saya dan lainnya berada dalam suatu ruangan, kami berdebat dengan alot, kami sering saling mempertahankan pendapat masing-masing dan kami masih sering melakukannya. Kami melakukan beberapa hal kecil yang dapat kami rubah pada versi ini.”

Ketika saya bertanya kepada Cue bagaimana dia mencoba meyakinkan orang-orang bahwa Apple Music lebih baik dibandingkan layanan kompetitor lain, dia berkata, “Pastinya anda tidak dapat meyakinkan mereka, anda hanya perlu membuatnya lebih baik.”

Jawaban yang bagus.

Kurasi pada Apple Musik

Keseluruhan konsep kurasi yang membuat playlist dari Beats menjadi begitu populer tidak hanya dihadirkan dalam Apple Music, tapi juga tersedia dalam Apple Music Radio.

Cue dan Iovine menjelaskan Apple Music Radio sudah diprogram dengan baik saat ini. Kurator memilih lagu-lagu dan bagaimana menghubungkan suatu lagu dengan lagu yang lain. Ini bukanlah playlist, namun dengan menggunakan komponen radio dari Apple Music seperti ini, anda bisa mendapatkan lagu dari berbagai genre secara bersamaan dalam suatu cara yang tidak pernah anda dapatkan sebelumnya.

Iovine mengatakan ketika dia mendengar sebuah algoritma pemilihan lagu untuk kanal Bruce Springsteen, sebagai contoh, dia dapat menebak apa yang akan dimainkan. Bog Seger, John Mellencamp, dan Tom Petty selalu merupakan pilihan yang populer.

Seperti yang telah dia perlihatkan, kebanyakan algoritma membuat anda terjebak dalam suatu era, dan terjebak pada musik-music tertentu. Namun Apple Music menyediakan layanan yang lebih kaya dan jangkauan musik yang lebih luas, sanggah Iovine. Dia menunjukkan Springsteen sebagai contohnya.

“Apa yang membuat saya histeris adalah saat Apple Music memainkan “Paint It Black,” yang saya tahu salah satu dari lagu Stones favorit Springsteen,” kata Iovine.

Jimmy mengatakan bahwa dia secara berkala memberikan pendapat kepada para kurator untuk membuat layanannya menjadi lebih baik. Tentunya, dia sangat familiar dengan berbagai komponen Apple Music karena mereka berasal dari Beats.

Walaupun demikian, tidak semuanya bisa ditangani dengan mudah.

“Kemi berupaya memberikan dua hal terbaik kepada dunia,” kata Cue. “Anda tidak dapat membuat segalanya dikurasi dengan manusiawi, dan anda tidak bisa melakukan semuanya dengan algoritma. Kami percaya kami melakukan yang terbaik untuk keduanya.”

Sebagai bagian dari peluncuran Apple Music, layanan Beats akan berhenti beroperasi, tapi tidak dengan segera.

“Semua akun Beats akan dimigrasi. Kami tidak melakukannya secara otomatis, tetapi kami akan memberikan sebuah update untuk aplikasi Beats yang akan membantu menuntun anda melewatinya,” kata Cue. “Beats akan tetap berjalan selama beberapa bulan seiring dengan proses migrasi yang sedang berjalan.”

Berita baiknya adalah semua konten yang anda koleksi menggunakan Beats akan dimigrasikan ke dalam Apple Music. Itu adalah berita besar bagi pelanggan Beats seperti saya, karena saya memiliki beberapa playlist yang ingin tetap saya simpan.

Beats 1 Radio

Jimmy sedikit mengejutkan saya ketika dia berkata,” Radio adalah sesuatu yang masif.” Saya mempertimbangkan radio seperti majalah, dimana terus-menerus mengalami penurunan dalam beberapa dekade terakhir. Namun demikian, Iovine mengatakan 270 juta orang di Amerika masih mendengarkan radio, dengan sedikit bercanda, “Saya tidak tahu ada orang-orang sebanyak itu yang masih menggunakan radio.”

Cue dan Iovine menjelaskan masalah pada radio bukanlah karena orang-orang tidak menyukainya, tapi lebih pada terlalu banyaknya iklan dan pencarian lagu populer pada stasiun radio masih cacat. Lagu-lagu yang yang tidak populer akan segera ditarik, berdasarkan penelitian mereka. Jadi saat anda mendengarkan radio, anda hanya mendengarkan lagu-lagu yang sama sepanjang waktu.

Seperti yang ditunjukkan Cue, Teknologi membatasi iklan, namun juga menghapus DJ, sesuatu yang masih disukai banyak orang.

“Sebagai bagian dari ekosistem ini, apa yang terjadi jika ada sebuah stasiun yang tidak mengikuti peraturan tersebut dan tidak memiliki masalah itu,” kata Iovine. “Apa yang terjadi jika ini hanya mengambil semua hal yang menarik, terlepas dia berada di Connect atau sebuah rekaman baru yang ada di Brooklyn atau Liverpool.”

“Atau bisa saja berupa rock atau hip hop,” tambah Cue.

Jadi sebuah genre dari suatu lagu ini dapat dapat memiliki kaitan dengan lagu yang lain dalam Radio Beats 1.

“Ini bisa bekerja,” kata Iovine. “Dan hal ini bekerja karena DJ sedang menjelaskan bagaimana ini bekerja. DJ memberikan anda konteks.”
Jadi siapa yang diajak berkompetisi oleh Radio Beats 1? Tidak ada, sesuai pernyataan Iovine.

“Ini tidak berkompetisi dengan siapapun di luar sana karena tidak pernah ada yang seperti ini sebelumnya,” kata Iovine.

Mengukur Kesuksesan Apple Music

Pada akhirnya, Apple Music akan dinilai sukses, atau tidak. Definisi sukses menurut Jimmy terfokus pada seni dalam musik.

“Jika hal ini bisa menggerakkan budaya dan membantu musik untuk bergerak maju. Saya pikir ini akan menjadi hal yang baik bagi dunia musik,” kata Iovine. “Saya memiliki uang, sekarang saya memiliki lebih banyak uang. Ini bukan hanya tentang uang. Membuatnya menjadi budaya yang disukai adalah hal yang lebih penting daripada uang (inilah hal yang dipertaruhkan disini). Saya membuat Beats karena saya mencintai apa yang Apple kerjakan. Semua yang telah saya kerjakan sejak 2003 berasal dari Apple. Semuanya.”

Bagi Eddy Cue, salah satu top eksekutif Apple, pengalaman pengguna adalah salah satu pertimbangan paling utama.

“Saya tahu bagaimana kita akan menilainya, dan kita tahu bagaimana orang lain akan menilainya juga. Dan jelas, seiring berjalannya waktu orang-orang akan menilai berdasarkan angka, namun itu bukanlah cara kami menilai produk kami. Angka hanyalah hasil akhir. Cara kami menilainya adalah bagaimana orang menyukai dan mendapatkan pengalaman yang lebih baik dibandingkan dengan hal lain dimana mereka berpikir bahwa hal itu mungkin. Jika benar begitu kasusnya, angka-angka akan muncul sendiri pada akhirnya.”

 

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.