Dari Seorang Pembenci Apple: Mengapa Saya Menyukai Macbook Air
“Fanatik suka atau ketidaksukaan terhadap suatu brand hanya akan membuat para produsen brand merasa senang. Akan lebih bijak jika kita sendiri yang mengetahui apa kebutuhan yang kita perlukan dan seberapa nyaman kita ingin menggunakannya. Karena pada dasarnya kita adalah user yang ingin menggunakan suatu perangkat dengan tujuan mengoptimalkan kreatifitas dan kinerja”
– catatan editor –
Artikel asli dalam Bahasa Inggris oleh: Marco Sgnaolin
Ditranslasikan ke dalam Bahasa Indonesia oleh: Edy Kesuma
Dicek dan ditinjau ulang oleh: Reopan editor
Oke, saya tidak membenci Apple. Saya membenci iPhone, saya membenci iPad, saya membenci iPod dan saya mungkin membenci iWatch. Setiap hari saya bertemu pemakai teknologi baru agnostis yang merasa “membutuhkan” sebuah iPhone.
Mereka orang-orang yang dengan jelas (berdasarkan statistik pengalaman saya sendiri) menggunakan iPhone mereka hanya untuk menelepon dan mengirim pesan, mengabaikan perangkat yang jauh lebih murah seperti Galaxy Nexus yang menyediakan kemampuan baterai lebih baik, sentuhan keyboard yang lebih baik, manajemen kontak yang lebih baik, widget-widget yang bermanfaat dan banyak hal lain lagi.
Akan tetapi saya menyukai Macbook Air (Edisi 2013).
Beberapa bulan lalu saya telah membeli sebuah komputer Mac karena saya seorang freelance dan harus bekerja dan mempublikasikan aplikasi iPhone (grr!) di AppStore. Macbook Pro Retina Display harganya terlalu mahal dan jika boleh memilih saya lebih menginginkan komputer baru dengan GPU terbaru. Ternyata beberapa minggu kemudian Macbook Air dirilis dan saya akhirnya membelinya. Itu adalah pembelian terbaik yang pernah saya lakukan dan akan saya beri tahu kenapa.
Tampilan dan Sensasinya
Setiap saya memegang Macbook saya, saya merasa seperti seorang samurai dengan pedang katananya. Komputer ini sungguh menawan. Perangkat ini menjadi komputer paling menawan yang pernah saya miliki, dimana sebelumnya saya menggunakan laptop fantastis Sony Vaio VPCSB (warna putih dengan bahan magnesium dan aluminium).
Juga, saya menyukai suara keyboard ketika anda mengetik. Serius, serasa seperti memainkan musik.
Sistem Operasi
OSX adalah sistem operasi yang bersih, cepat dan bertenaga. Saya menyukai tampilan antarmuka dan pengalaman penggunanya, tetapi yang paling penting, saya menyukai tampilan antarmuka dan pengalaman pengguna para developer di seluruh dunia yang yang merupakan hasil turunan dari sistemnya, dengan kendali yang lebih ramping dalam kotak pengaturannya. Setiap aplikasi di OSX berjalan lebih ringan dibandingkan dengan yang ada di Windows. Memang begitulah faktanya.
Dengan sebuah pengecualian: font rendering, berada dalam kategori pilihan personal. Namun di Windows, font rendering adalah hal yang lebih superior.
Touchpad
Touchpad paling mahal untuk PC tidak akam mampu mendekati kualitas touchpad Macbook. Memiliki bentuk yang lebar, begitu responsif dan saya menyukai fitur “klik dimana saja dalam pad.” Juga, saya tidak mungkin kembali ke sistem dimana adalah mustahil untuk berpindah desktop secara analog melalui empat jari dengan gerakan ke kiri dan ke kanan dalam pad. Atau gerakan empat jari keatas untuk membuka menu Mission Control bersama jendela dan desktopnya.
Kendali scroll-nya juga begitu manis dan pas terintegrasi dengan antarmuka OS dan anda bisa memperkirakannya sendiri ketika anda mencapai batas akhir halaman web dan kemudian secara analog merentangkan batas tampilan, dengan cepat dan elastis.
Dan Tambahan Lain
Spotlight adalah apa yang Windows 7 ingin sediakan: sebuah fitur sistem pencarian yang cepat dan akurat. Windows 8 membuatnya seperti bencana: lamban, tidak akurat, dan buruk rupa. Namun untungnya Spotlight hadir dan dengan kemampuan yang lebih baik dari yang lain.
Email dan Kalender lebih dari bagus dan mereka begitu menawan.
Baterai dapat bertahan hingga 14 jam. Saya tidak menyadari semua fitur tersebut.
Kinerja SSD-nya sangat cepat. Dan saya artikan sekitar 3-4 detik untuk mengindeks file Dropbox.
Mode layar penuh untuk aplikasi sudah dikerjakan dengan benar.
Saya dapat menggunakan berbagai perintah command-line UNIX yang bermanfaat ketika saya bekerja.
Terus terang, saya pikir saya tidak akan kembali lagi ke komputer berbasiskan Windows, karena Macbook Air ini benar-benar meningkatkan pengalaman komputasi saya sehari-hari. Saya seorang developer dan saya biasanya bekerja dengan file berbasis teks, namun saya juga fanatik terhadap unsur keeleganan dan antarmuka grafis yang efektif.
Saya mempertimbangkan iOS benar-benar berada lebih inferior dibandingkan dengan Android dan saya benci kebodohan orang-orang yang mencoba berbicara kepada saya tentang “fitur yang luar biasa” dalam iPhone mereka ketika inovasi asli dalam perangkat mobile dihasilkan beberapa tahun lalu dari salinan teknologi open source.
Namun komputer Mac adalah hal yang berbeda. Saya telah belajar menyukainya.