Yang Kami Ketahui Tentang Jaringan 5G

“4G merupakan jaringan terbaru dan tercepat saat ini. Dan seperti yang kita tahu, teknologi tidak akan pernah berhenti berinovasi. Derap langkah generasi selanjutnya yaitu 5G sudah mulai terdengar menguntit dibelakang gaung komersialisasi 4G”

– catatan editor –

Artikel asli dalam Bahasa Inggris oleh: Jason Koebler

Ditranslasikan ke dalam Bahasa Indonesia oleh: Edy Kesuma

Dicek dan ditinjau ulang oleh: Reopan editor


Tanpa 4G, smartphone yang kita gunakan mungkin akan menjadi produk tertinggal di saat perilisan produk baru Blackberry dan dua pasang iPhone generasi terbaru. Jaringan 3G sebelumnya hanya mampu digunakan mengecek email dan browsing internet, tanpa mampu melakukan hal lainnya. Namun saat ini, jaringan 4G sudah semakin macet yang mana membuat kita harus mulai berpikir tentang jaringan seluler generasi selanjutnya.

Adalah suatu hal yang perlu dicatat bahwa 3G dan 4G dan 5G, kurang lebih merupakan istilah marketing. Kata “G” merepresentasikan arti “generation” dan ketika 3G sudah semakin lambat untuk sekedar menjelajahi web dan 4G menjanjikan kecepatan “mobile broadband,” adalah masih belum jelas tentang apa terobosan besar yang dimiliki oleh 5G.

5G Akan Sangat Cepat

Sebagai pemilik percobaan jaringan 5G yang telah dibuat, Samsung telah mampu menghasilkan kecepatan download hingga 7.5 Gigabit per detik. Jika dibandingkan dengan hasil penggunaan maksimal dari 4G LTE yang mencapai sekitar 100 MB/s. Dan standar barunya yaitu LTE Advanced mampu mendekati sekitar 1GB/s. Yang mana saat penerapannya, anda hanya akan mendapatkan 5 sampai 10 MB/s dengan jaringan 4G. Jadi benar, 5G akan menjadi sesuatu yang hebat. Suatu peningkatan signifikan dari sudut pandang ini.

Pada percobaan yang sama, Samsung memasang sebuah receiver 5G pada mobil yang berjalan dengan kecepatan tinggi, dan mampu memperoleh kecepatan data sekitar 1.2 GB/s. Dan ini baru diawal tes. Ulf Ewaldsson dari Ericsson mengatakan bahwa jika sudah tiba waktu perilisannya, kita mungkin akan dihadapkan pada kecepatan data yang secara kasar 1000 kali lebih cepat dari 4G.

Kecepatan 5G Akan Datang Dengan Keterbatasan Geografis

Terlihat 5G saat ini berada pada “frekuensi tinggi” dalam spektrum nirkabel. John Godfrey, Wakil Pimpinan Samsung Bidang Regulasi mengatakan, dengan hal ini, anda akan memiliki banyak sekali frekuensi megahertz terkumpul bersama-sama, yang membuat ponsel dan perangkat yang terkoneksi dapat mengirim dan menerimanya pada kecepatan yang lebih tinggi. Namun frekuensi tinggi tidak dapat menjangkau sejauh gelombang frekuensi rendah 4G.

“Teknologi ini tidak memiliki jangkauan yang jauh, jadi anda membutuhkan banyak ruang sel pemancar setiap beberapa ratus meter,” katanya. “Akan sulit diimplementasikan pada skala nasional dalam satu waktu. ”Oleh karena itu, anda dapat berharap 5G akan dirilis pada area urban yang besar, dimana gelombang dapat melompati gedung dan menjangkaunya sejauh mungkin. Pada awal percobaan Samsung di Toronto, telah mampu melayani 6 x 12 sesi block dalam kota menggunakan 10 basis stasiun kecil, yang mana artinya adalah tidak akan mudah membangun jaringan ini untuk skala nasional.

Akan Ada Ruang Untuk Operator Kecil

Karena gelombang frekuensi tinggi ini begitu terbuka pada saatnya, Ewaldsson berpendapat kita akan mampu menambahkan beberapa operator. Tentu memungkinkan, walaupun perusahaan telekomunikasi besar yang pertama kali mengeksplorasi spektrum frekuensi tinggi ini, namun setidaknya masih ada ruang untuk dimasuki disana.

Kita Masih Perlu Mempelajarinya Dalam Beberapa Tahun

Persatuan Telekomunikasi Internasional – organisasi yang menstandarisasi frekuensi seluruh dunia – belum menetapkan pembicaraan tentang 5G sampai pertemuan 2019. Ewaldsson dan Godfrey, menyampaikan harapan bahwa Komisi Komunikasi Federal akan membantu memperjelas situasi di Amerika Serikat sebelum tahun yang ditetapkan tersebut, sehingga perusahaan-perusahaan dapat mulai merilis penggunaan jaringan 5G pertama kali di awal tahun 2020.

Jaringan Ini Akan Menggerakkan Konsep “The Internet of Things”

Itu dia, jika konsep internet of things benar-benar terwujud. Setiap lampu lalu lintas yang terkoneksi, setiap sensor jalan, lemari es pintar, setiap mobil pintar akan mampu berkomunikasi secara nirkabel. Hal ini akan banyak menyedot frekuensi spektrum dan membuat jaringan 4G sulit menanganinya.

“Jika kita akan pergi ke suatu tempat dimana segala hal bergerak secara otomatis tanpa kita sadari – seperti perubahan lampu lalu lintas, penyesuaian temperatur, hanya akan mungkin terjadi dengan 5G,” kata Jeffrey Campbell, Wakil Presiden Urusan Pemerintahan Dunia di Cisco.

Jaringan Fiber dan Jaringan Mobile Akan Disatukan

Dengan kemampuan super cepat yang mampu dibawa oleh 5G, sangatlah mudah membayangkan di masa depan kita menggunakan internet mobile sepanjang waktu. Namun itu bukan arah tujuan dari pasar saat itu, menurut pendapat Ewaldsson. Bahkan, fiber akan menjadi bentuk nirkabel pada berbagai tempat dimana 5G akan menjembatani perbedaannya. Basis stasiun kecil 5G akan disokong fiber, dimana berarti membantu menjaga kecepatan data tetap tinggi. Pengaturan ini dapat berpotensi, membantu menjembatani masalah kecepatan internet di daerah pedalaman yang kita miliki saat ini.

“jika anda membayangkan masa depan jaringan, adalah bisa bagi jaringan fiber dijalankan sejauh mungkin (secara geografis ke dalam wilayah pedalaman),” katanya. “Dan kemudian, anda akan mendapatkan akses frekuensi radio 5G yang terisi sampai bit terakhir”.

Kita Masih Dikuasai Oleh Pemakaian Data

Ini terdengar hebat dan luar biasa, namun terlihat menyedihkan saat data cap bisnis mungkin tidak akan sampai ke pengguna ponsel sesegera mungkin. Bukan karena adanya kemacetan spektrum, seperti yang diklaim oleh operator Verizon dan AT&T, tapi karena para operator akan mampu membebankan biaya pengguna dan monopoli data karena mereka sepadan dengan uang yang banyak.

“Ini lebih dari sekedar filosi tentang bagaimana pasar bekerja. Beberapa orang menyukai istilah “all you can eat,” dimana pengguna kelas berat disubsidi oleh pengguna kelas ringan. Ini termasuk dalam banyak kasus, orang-orang yang lebih tua atau lebih miskin yang bukan merupakan pengguna intensif,” kata Campbell. “Salah satu cara untuk mengarahkan biaya penggunaan jaringan adalah dengan membebankannya kepada seseorang yang menjadi penyebab tingginya trafik data. Terlihat tidak irasional bagi dunia 5G menggabungkan data cap.”

Jadi, ini terlihat seperti sesuatu yang mengecewakan. Namun Edwaldsson dengan tepat mencatat bahwa biaya per bit akan menurun dengan cepat.

“Adalah sepuluh ribu kali lebih rendah saat ini dibandingkan dengan 15 tahun yang lalu,” katanya. “Permintaan kebutuhan ini datang dari luar, baik dari pengguna dan juga dari industri.”

Perlu dicatat bahwa suatu data dengan ukuran gigabit tidak pergi sejauh penggunaannya, dan tren ini sepertinya akan berlanjut sebagaimana video streaming semakin memiliki kualitas yang lebih baik. Jadi, mungkin masih mengecewakan.

 

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.