Enkripsi vs Komputer Kuantum

“Tingkat keamanan enkripsi ditentukan oleh metode dan panjang bilangan yang digunakan. Semakin canggih metode dan semakin panjang bilangannya, semakin lama waktu yang digunakan untuk memecahkannya. Namun jika suatu saat komputer kuantum telah berhasil diciptakan, waktu bukan lagi menjadi masalahnya”

– catatan editor – 

Artikel asli dalam Bahasa Inggris Oleh : Joseph Cox

Diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia Oleh : Edy Kesuma

Dicek dan ditinjau ulang oleh: Reopan editor


Komputasi akan segera berubah secara fundamental, dan ketika hal itu terjadi kriptografi juga akan berevolusi. Komputasi kuantum “dengan cepat akan mengubah dunia enkripsi,” kata Konstantinos Karagiannis, Kepala Teknis Keamanan Dunia BT bidang Etika Peretasan. Dia akan menjadi pembicara yang akan membahas masa depan dari enkripsi – dan memecahkannya – pada Konferensi Keamanan Black Hat Eropa bulan Oktober nanti.

Begitu mengesankannya teknologi kita saat ini, bahkan dengan ponsel mobile yang ada saat ini memiliki kemampuan yang melebihi sistem yang telah menempatkan manusia di bulan. Komputer klasik akan segera menghilang. Komputer yang telah dilengkapi dengan kemampuan mekanika kuantum akan mampu menghentikan peningkatan tumpukan data statistik dan mengenalkan sebuah cara baru untuk bekerja. Mereka akan mampu memproses masalah yang lebih rumit dari teknologi yang digunakan sebelumnya.

Pada dasarnya, komputer yang kita tahu berjalan pada kondisi biner ( informasi berupa angka satu atau nol ) yang kemudian disebut dengan bit. Pada dunia kuantum, terdapat sesuatu yang memang nyata dimana para peneliti menyebutnya “qubit,” sekeping informasi yang bisa jadi merupakan angka satu atau angka nol pada saat yang bersamaan.

Algoritma dapat diterapkan untuk memanfaatkan “keanehan” kuantum ini, yang nantinya akan dapat memberikan hasil dimana tidak didapatkan dari komputer klasik. Penerapan beberapa bagian kuantum untuk memecahkan enkripsi bisa jadi membuat munculnya perubahan bentuk permainan. Sebagai contoh, dengan melalui semua kemungkinan dari angka kombinasi dan mampu memecahkan kodenya, katakanlah, dengan panjang 400 digit adalah sebuah prestasi bagi komputer klasik. Namun bagi quantum komputer, dari percobaan kotak hitam mengindikasikan bahwa mereka bahkan lebih cukup mampu menyelesaikan hal ini.

Menggunakan komputer kuantum (quantum komputer) untuk kriptografi adalah hal yang hebat, hanya jika anda memiliki algoritma yang dapat memanfaatkan hal tersebut,” kata Karagiannis. Contoh, Algoritma Shor’s akan membuat sebuah komputer quantum mampu menangani bilangan prima yang banyak hanya dalam beberapa detik.

“Ketika seseorang memiliki komputer kuantum, tidak ada seorang-pun yang dapat merasa aman lagi,” kata Karagiannis dengan sedikit nada menakuti. “Hal ini akan menjadi ancaman yang selalu mengintai dan keluar dari balik kegelapan.”

Ini dikarenakan secara teoritis, komputer kuantum seharusnya mampu memecahkan sejumlah host/sever enkripsi yang biasanya kita gunakan. Sesuai dengan pernyataan Karagiannis, kriptografi kunci publik (PK), digunakan secara luas oleh para aktivis, pemerintahan, dan mungkin juga yang digunakan oleh para teroris, akan segera jatuh, sebagaimana penerapannya mengguakan acuan DES (Data Enryption Standard), yang awalnya dikembangkan oleh pemerintah Amerika.

Sesuai dengan informasi rahasia yang dibocorkan oleh Edward Snowden, NSA sedang berusaha untuk membangun komputer kuantum yang dapat menembus semua jenis enkripsi. Jika sukses, proyek dengan dana 79.7 juta Dolar yang bernama “Penetrating Hard Targets,” para agen akan memiliki kemampuan untuk menerobos masuk ke dalam komunikasi, bahkan jika telah menggunakan enkripsi. NSA juga mengumpulkan beberapa dokumen rahasia yang masih belum bisa dibuka, dengan harapan suatu hari nanti dapat ditembus dan menggali informasi yang terdapat di dalamnya.

“Seratus persen saat ini telah ada teknologi untuk membangun komputer kuantum yang sangat hebat,” kata Karagiannis. Berbagai macam orang sedang menelitinya, termasuk Google, walaupun banyak komunitas sains menilai mesin D-Wave bukanlah komputer kuantum yang sebenarnya.

Tanpa mengesampingkannya, ketika teknologi ini benar-benar dirilis, “untuk data yang sensitif anda akan bertanya-tanya, apakah transmisi data saya tadi sudah dibajak?” kata Karagiannis. “Lupakan kekhawatiran untuk mengganti password pada website yang berbeda-beda. Semua yang anda transmisikan akan dapat dibaca oleh suatu entitas yang memiliki komputer kuantum pertama kali,” sesuai yang dia tulis di blog “BT Let’s Talk Security.”

Ini mungkin terdengar seperti sebuah perlombaan kuantum, namun semua ini tidaklah merugikan. “Ada beberapa bentuk kemajuan dari enkripsi pada kotak hitam yang masih belum terpecahkan oleh komputer quantum,” kata Karagiannis, meskipun “hal tersebut bisa dirubah dengan algoritma yang benar.”

Alaminya, komputer kuantum juga dapat membawa bentuk baru dari enkripsi, demi membuat proteksi yang lebih kuat. Karagiannis juga sedang mendalami kunci distribusi kuantum, yang mana menciptakan perubahan kunci enkripsi yang bertujuan menjaga data agar tetap aman.

Pemerintah dan para perusahaan teknologi besar mungkin sedang mengejar komputer kuantum, namun hal tersebut tidak akan datang segera ke tangan konsumen, walaupun Karagiannis yakin, suatu saat nanti akan tiba. Dia melihat bahwa BT mungkin merupakan sel perintis masa depan untuk teknologi enkripsi kuantum, yang bertujuan untuk melindungi data transmisi konsumen. “Adalah hal yang bodoh jika tidak melakukannya,” kata Karagiannis.

Sementara itu, siapapun yang sedang membangun sebuah perangkat yang mampu menembus enkripsi dengan quantum komputer, akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar.

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.