Mobilitas Tidak Hanya Tentang Teknologi, Tapi Juga Tentang Cara Berpikir

“Mobilitas yang dihadirkan oleh berbagai perangkat pintar saat ini, membuat seseorang dapat menjalankan pekerjaannya dimana saja dan kapan saja. Namun perlu dicatat, perangkat mobile tersebut memang memberikan efisiensi, namun tidak menggantikan sepenuhnya fungsi dari komputer. Untuk tugas yang sifatnya kompleks, perangkat mobile adalah penunjang efisiensi kerja”

– catatan editor –

Artikel asli dalam Bahasa Inggris oleh: Bob O’Donnell

Ditranslasikan ke dalam Bahasa Indonesia oleh: Edy Kesuma

Dicek dan ditinjau ulang oleh: Reopan editor


perangkat mobile
Mobilitas dalam perangkat mobile

Siap atau tidak, dia telah datang.

Seperti itulah pada dasarnya bisnis menyadari posisi mereka jika berkaitan dengan teknologi mobile dan pengaruhnya yang tidak hanya ke bagian IT namun juga semua aspek dalam organisasi perusahaan mereka. Pertemuan dari smartphone, tablet dan layanan komputasi berbasis cloud, seiring dengan peningkatan karyawan generasi muda milenia, membawa perubahan yang mendasar bagaimana bisnis menatap segala sesuatu yang bersifat mobile.

Semakin bisa dirasakan bahwa trend mobilitas ini tidak bisa dihindarkan. Setiap orang tahu bahwa ini akan segera terjadi. Namun demikian, di dalam peta pengoptimalan perangkat mobile, tidak hanya rutenya yang tidak pasti, namun tidak jelas juga tujuan yang akan dituju. Ini membuat arah navigasi dari saat ini ke masa depan yang belum jelas, secara khusus merupakan tugas yang penuh tantangan.

Dan terima kasih, telah ada beberapa tujuan yang jelas sepanjang perjalanannya (walaupun masih berat). Tempat kerja dan kefleksibelan perangkat kerja sebagai contoh, merupakan arah tetap menuju perusahaan mobile yang cerdas dimana saat ini banyak perusahaan sedang berusaha menerapkannya. Para karyawan, yang sebagian merupakan para orang-orang muda, adalah orang yang mencari kebebasan untuk dapat melakukan pekerjaan mereka pada perangkat apapun, dan di loasi manapun. Sesederhana seperti kedengarannya, namun demikian, menerapkan infrastruktur yang menyediakan perangkat seperti ini dan kebebasan tempat adalah hal yang sulit, mahal, dan kadang sering membutuhkan beberapa perubahan mendasar dalam kebijakan inti IT, struktur, kemampuan perusahaan dan lain sebagainya.

Sebagai hasilnya, banyak organisasi IT mengambil pendekatan yang digunakan oleh Henry Ford dalam kebebasan penggunaan perangkat, yaitu: para karyawan dapat menggunakan apapun perangkat yang mereka inginkan, sepanjang merupakan komputer Windows yang dibeli perusahaan yang dikelola aktif oleh bagian IT dan dibiayai oleh perusahaan atau pilihan konektifitas yang telah disetujui sebelumnya. Oke, barangkali tidak terlalu buruk, namun hal ini mungkin lebih mendekati kenyataan yang dapat diterima oleh para bos atau pemimpin organisasi IT.

Bahkan jika perusahaan secara aktif merangkul konsep BYOD (Bring Your Own Device) atau kebijakan memilih perangkat yang lain, itu tidak berarti bahwa mereka benar-benar merangkul mobilitas. Pada kenyataannya, pemilihan perangkat adalah hanya langkah pertama.

Dampak nyata dari mobilitas hanya akan mulai mengambil peran ketika perusahaan mulai memikirkan ulang proses, prosedur, layanan, kegiatan, ekspetasi, metode pengukuran, dan banyak fungsi lain dari hal yang sangat inti dalam bagaimana bisnis berjalan. Untuk melakukan hal itu, IT perlu mulai mengolah kembali aplikasi yang sudah ada atau, bahkan lebih baik, membangun aplikasi mobile baru yang bisa memberikan manfaat yang lebih luas dalam mentalitas mobile.

Meskipun hanya beberapa perusahaan kelas atas yang dapat langsung menjalankan hal ini (pikirkan Apple atau IBM), pada kenyataaanya hanya sedikit kecil persentase perusahaan yang sudah melakukan beberapa percobaan pada area aplikasi mobile kustom (yang disesuaikan). Dan tambahan juga, banyak dari usaha ini hanya bisa dituntaskan sebagian saja dalam manajemen senior. Berdasarkan survei IT profesional yang dilakukan oleh TECHnalysis, dimana kebanyakan aplikasi komputer kustom disebarkan kepada semua karyawan (lebih dari 70%), aplikasi tablet atau smartphone kustom didesain untuk para eksekutif senior (50%) dan dengan hanya 40% dari aplikasi mobile ini yang disebarkan secara menyeluruh kepada seluruh karyawan.

Namun demikian, meskipun dengan ketersediaan perangkat mobile dan aplikasinya, tidaklah benar-benar menunjukkan sebuah perusahaan sepenuhnya merangkul mobilitas. Pada intinya, perpindahan menuju mobilitas membutuhkan sebuah perubahan tentang bagaimana perusahaan memandang pergerakan data, dari bagaimana mereka mengaksesnya, menggunakannya dan mengamankannya. Perangkat mobile memaksa perusahaan agar dapat mengatasi masalah ini.

Beberapa perusahaan telah mengalami masalah dalam mobilitas karena mereka belum cukup mempertimbangkan semua implikasinya. Malah mereka hanya baru mencelupkan ujung kaki mereka ke dalam tepian kolam mobilitas yang dapat menimbulkan lebih banyak kerugian dibandingkan keuntungan. Pembobolan keamanan, data hilang, pekerja yang frustasi, IT yang setengah-setengah, dan banyak lagi kerugian yang dapat menimpa organisasi yang tidak benar-benar merangkul pemikiran tentang mobilitas dan semua yang diperlukan.

Pada saat yang sama, sangatlah mudah untuk jatuh ke dalam perangkap yang berpikir bahwa mobilitas akan bisa menggantikan segala sesuatu. Walaupun memang penting, mobilitas tidak harus datang dengan mengorbankan perangkat dan aplikasi non-mobile lainnya. Dalam kata lain, ketika mobilitas mengubah semuanya, itu bukan berarti mereka mengganti semua hal. Komputer dan aplikasi perusahaan yang telah digunakan sebelumnya tidak ditinggalkan begitu saja hanya karena anda telah menambahkan mobilitas. Malahan, organisasi perlu berpikir tentang perangkat dan aplikasi mobile yang mereka gunakan sebagai “partner” dari perangkat yang sudah ada, dengan menggunakan perangkat dan aplikasi paling cocok untuk tiap-tiap tugas dan menemukan cara agar dapat menggunakannya secara bersama-sama dalam pekerjaan.

Ini memang bukan proses yang mudah, pastinya. Namun, jika perusahaan benar-benar ingin berinovasi, mereka juga perlu berpikir kreatif bagaimana mereka mengintegrasikan mobilitas ke dalam cara berpikir atau mindset bisnis mereka.

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.