Mungkin Suatu Saat Nanti, Semua Perusahaan Akan Menjadi Perusahaan Teknologi

“Setiap perusahaan walaupun bukan perusahaan teknologi sepenuhnya, merupakan perusahaan yang menerapkan setidaknya suatu teknologi di dalam produknya. Dan di masa depan, porsi penggunaan teknologi akan semakin meningkat dimana setiap perusahaan akan berlomba-lomba menerapkan berbagai teknologi untuk menciptakan produk yang menarik bagi konsumen”

– catatan editor –

Artikel asli dalam Bahasa Inggris oleh: Ben Bajarin

Ditranslasikan ke dalam Bahasa Indonesia oleh: Edy Kesuma

Dicek dan ditinjau ulang oleh: Reopan editor


Saya menemukan sesuatu yang menarik, dimana dalam beberapa percakapan yang telah saya lakukan terkait bidang bisnis dan teknologi, begitu banyak orang membuat perbedaan antara industri “tekno” dan hal lainnya. Memang benar seperti itu untuk saat ini, namun jika saya berpikir untuk jangka waktu panjangnya, masalahnya tidaklah seperti itu. Pada akhirnya, setiap perusahaan akan menjadi semacam perusahaan teknologi. Apa yang kita sebut sebagai teknologi saat ini, seperti perangkat dengan sensor, mikroprosesor, memori, software, konektifitas dan sebuah host server dan lain sebagainya. Berdasarkan definisi kita, adalah masuk akal membedakan mana yang disebut perusahaan teknologi dan mana jenis perusahaan lainnya. Namun saya memiliki pemikiran yang menarik dimasa depan dimana kita yang masih belum mempertimbangkan perusahaan-perusahaan yang ada saat ini sebagai perusahaan teknologi. Mari kita lihat beberapa contoh dalam kasus ini.

  • Sleep Number

Ketika perusahaan ini menonjolkan “teknologi” yang mereka tanamkan dalam tempat tidur mereka, saya tidak yakin mereka bisa menyebut diri mereka sendiri sebagai perusahaan teknologi. Sleep Number membuat produk matras. Teknologi perusahaan ini didesain untuk membantu anda agar tidur lebih baik. Produk baru mereka “Sleep IQ” menanamkan sensor di dalam matras untuk mencatat kebiasaan tidur anda dan memberikan anda semua masukan bagaimana tidur dengan lebih baik sebagai sarana perpanjangan informasi dari apa yang sebenarnya mereka labeli sebagai nilai jual. Sleep Number tidak menjual teknologi, mereka menjual pengalaman tidur yang lebih baik. Teknologi memainkan perannya di proses ini dan ini artinya bukanlah tujuannya.

  • Babolat

Karena saya sering mengikuti pertandingan tenis, saya seringkali menggunakan contoh ini. Babolat menjual beberapa raket tenis paling terkenal di dunia. Pada dua versi raket tenis yang paling banyak dibeli, mereka menanamkan mikrochip dan beberapa sensor dalam pegangan tangan raket. Dengan hal ini raket akan dapat menerima informasi tentang bagaimana pukulan swing anda, dampak lokasi dari bola, forehand vs backhand, tenaga yang digunakan dan banyak hal lain yang berguna untuk menganalisa pukulan swing anda. Babolat dengan nyata menggunakan berbagai jenis teknologi untuk membuat raket mereka lebih kuat dan lebih ringan. Namun, begitu juga, saya tidak berpikir bahwa Babolat akan menempatkan diri mereka sendiri sebagai perusahaan teknologi. Dan dalam kasus ini, penambahan teknologi dalam Babolat, tidak membuat mereka benar-benar menjual teknologi. Mereka menjual kemampuan untuk menjadi lebih unggul dan kompetitif di dalam olahraga tenis.

Ketika berbicara tentang olahraga, sudah ada beberapa contoh nyata dari bola sepakbola dan basket yang terkoneksi, sensor yang ada di dalam perlengkapan stick golf, pemukul baseball, raket tenis dan lain sebagainya. Sekali lagi, teknologi sebagai penyedia untuk sesuatu yang lebih besar. Teknologi berada di luar area, daripada berada di dalam area. Terlalu banyak perusahaan teknologi bekerja begitu keras untuk menanamkan teknologi ke dalamnya, dibanding diluar. Itulah mengapa perusahaan yang bukan benar-benar perusahaan teknologi saat ini namun menggunakan teknologi sebagai alat untuk mencapai tujuan, adalah hal yang paling menarik menurut saya.

Smartphone yang mana telah menjadi mata rantai pemasok yang mendominasi berbagai komponen dan memberikan dampak penurunan harga sensor, mikroprosesor, memori dan bahkan software, akan membuat kita dapat melihat lebih banyak lagi adaptasi perusahaan pada teknologi seperti Sleep Number dan Babolat yang mampu mengintegrasikan ketajaman teknologi kedalam segala hal yang mereka buat dan menawarkannya pada harga yang tepat untuk banyak orang. Contoh yang bagus untuk hal ini bisa dilihat pada tautan “June Oven” ini.

June oven adalah perangkat oven yang cerdas. Perangkat ini dijejali dengan teknologi mulai dari sebuah CPU, kamera untuk pemrosesan visual, software dan konektivitas. Oven ini adalah oven yang paling cerdas yang bisa ditemui di luar sana. Oven ini dapat mengenali makanan yang anda taruh di dalamnya dan memasaknya dengan tepat (begitu yang dikatakan mereka). Dia dapat memonitor apa yang sedang dimasak, menyesuaikan panasnya dan memasaknya dengan pas. Di dalamnya terdapat kamera video yang membuat anda dapat memantaunya dari smartphone dan mengetahui bagaimana proses yang dilakukannya. Terdapat banyak teknologi hebat dalam oven ini. Namun harganya mendekati $ 1500. Namun akhirnya, setiap oven yang terjual akan termasuk dengan semua fitur teknologinya dan bahkan lebih. Setiap perusahaan pembuat oven akan memasangkannya dengan sensor, mikroprosesor, software dan sebuah server pengendali untuk membantu anda memasak makanan dengan lebih baik. Karena pastinya, mereka perusahaan yang menjual pengalaman memasak yang lebih baik dan membuat masakan yang dimasak terasa lebih enak. Teknologi merupakan akhir dari tujuan yang ingin dicapai.

Ada sebuah istilah umum di Silicon Valley yaitu “teknologi untuk keberhasilan teknologi.” Ini adalah implikasi dari banyaknya teknologi dikembangkan atau diintegrasikan ke dalam suatu hal hanya demi keberhasilan teknologi. Adalah hal umum bagi para teknisi yang bekerja di R&D labs. Namun ketika sudah diluncurkan ke pasar, produk tersebut menjadi sesuatu yang aneh. Google Glass dapat dijadikan contoh. Produk ini terlalu berfokus pada teknologi atau sebuah produk yang dapat dapat melakukan sesuatu hanya karena teknologi itu ada atau begitu yang dikatakan oleh perusahaan yang mengembangkannya. Perusahaan teknologi kadang terlalu fokus pada teknologi. Dan disini dimana terdapat perusahaan lain yang fokus kepada hal lain seperti tempat tidur, mobil, oven, perlengkapan rumah, perlengkapan olahraga, toko retail dan lain-lain. Akan menjadi kisah yang menarik jika sudah masuk ke ranah penggunaan teknologi dan mengintegrasikannya ke dalam sesuatu yang lebih besar daripada teknologi itu sendiri.

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.